Mukhamad Misbakhun Profile
Mukhamad Misbakhun
Misbakhun tumbuh besar di Pasuruan dalam lika-liku kehidupan kampung dengan orang tua yang tidak kaya. Semasa kecil Misbakhun telah terbiasa melakukan puasa sunnah pada hari senin dan kamis atas bimbingan ayahnya. Misbakhun mempunyai empat orang anak hasil pernikahannya dengan Eny Sulistijowati. Sejak tahun 2010 ia beserta anak dan istrinya pindah dari Pasuruan dan menetap di Jakarta.
Misbakhun menempuh jenjang pendidikan menengah atasnya di Pasuruan, Jawa Timur, pada tahun 1986. Setelah lulus SMA, pada tahun 1988 ia melanjutkan kuliah pada program diploma III perpajakan Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) di Bintaro. Setelah lulus dari STAN, Misbakhun bekerja di Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selama di Departemen Keuangan karir Misbakhun tergolong cemerlang. Misbakhun pernah bertugas di kantor pusat dan diperbantukan di Sekretariat Dirjen Pajak. Ia bahkan disebut-sebut memiliki relasi cukup dekat dan menjadi orang kepercayaan Dirjen pajak yang saat itu Hadi Poernomo yang kemudian menjadi ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
Sambil berkarir di lingkungan Departemen Keuangan, Misbakhun melanjutkan pendidikannya pada jenjang S1 program ekstensi sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 pula Misbakhun yang masih bekerja di Depkeu, mendirikan Perusahaan PT Agar Sehat Makmur Lestari (ASML) yang memproduksi tepung agar-agar di tanah kelahirannya Pasuruan, Jatim. Pabrik PT ASML didirikan dengan biaya investasi sebesar 8 miliar diatas tanah seluas 1,2 hektare. Setelah 15 tahun bekerja sebagai PNS, Misbakhun akhirnya mengundurkan diri dan memilih menjadi pengusaha pada tahun 2005.
Bisnis yang dijalani Misbakhun terus berlanjut. Pada tahun 2007, Misbakhun membeli PT Selalang Prima Internasional (SPI) yaitu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan plastik dari Teguh Boentoro. Eksistensinya di bidang politik dimulai pada saat ia maju sebagai calon anggota DPR RI pada pemilu legislatif 2009 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Misbakhun merupakan calon nomor urut 1 pada daerah pemilihan Jatim II dan lolos menjadi anggota DPR dengan memperoleh total suara 35.980 setelah terjadi sengketa surat suara yang kemudian diputuskan oleh Mahkamah Agung.
Mukhamad Misbakhun belakangan memutuskan untuk berubah haluan dengan keluar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pindah ke Partai Golongan Karya (Golkar). Namun, Misbakhun mengungkapkan, dia tidak memiliki masalah dengan PKS. Keputusan untuk pindah disebut sebagai pilihan politik pribadinya. Perpisahannya dengan PKS dipenuhi rasa persahabatan. Presiden PKS Anis Matta juga sempat memberikan sejumlah pesan kepadanya.
Misbakhun memperoleh suara terbanyak di Dapil Jatim II yang meliputi Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo. Pada Dapil tersebut, Partai Golkar mendapatkan satu kursi penuh untuk DPR RI. Perolehan suara Misbakhun yang dipasang Golkar pada nomor urut 5 itu bahkan mampu mengalahkan suara total Partai Golkar di Jawa Timur II yang memperoleh 50.206 suara. Misbakhun mengklaim total perolehan suaranya hingga saat ini telah mencapai 66.694.
Saat ini Mukhamad Misbakhun manjabat sebagai Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar dari Dapil Jawa Timur II periode 2014-2019. Kemudian pada Januari 2016 ia kembali menjadi anggota komisi XI DPR-RI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Pebankan. Setelah sebelumnya menjadi anggota Komisi II DPR-RI yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.
Sumber : Tirto.id WikiDPR.org
Komentar
Posting Komentar